
SANGGAR SENI SULLEWATANG
Senin, 17 Desember 2018
Tari Parengngala

Genrang Pamenca'
Tari Maddennuang Ri Langi
https://youtu.be/KZSC0YpGF8Q
Tari 4 Etnis APB
Minggu, 15 Maret 2015
Prosesi Adat Tudang Penni/ Mappacci
Upacara adat mappacci dilaksanakan pada waktu tudampenni, menjelang acara akad nikah/ijab kabul keesokan harinya. Upacara mappacci adalah salah satu upacara adat Bugis yang dalam pelaksanaannya menggunakan daun pacar (Lawsania alba), atau Pacci. Sebelum kegiatan ini dilaksanakan biasanya dilakukan dulu dengan mappanré temme (khatam Al-Quran) dan barazanji. Daun pacci ini dikaitkan dengan kata paccing yang makananya adalah kebersihan dan kesucian. Dengan demikian pelaksanaan mappacci mengandung makna akan kebersihan raga dan kesucian jiwa. Sebagaimana yang tertera dalam ungkapan bahasa Bugis yang mengatakan bahwa:
Mappacci iyanaritu gau’ ripakkéonroi nallari ade’, mancaji gau’ mabbiasa, tampu’ sennu-sennuang, ri nia’ akkatta madécéng mammuaréi naiyya nalétéi pammasé Déwata Séuwaé
Adapun urutan dan tata cara mappacci adalah sebagai berikut:
Sebelum acara mappacci dimulai, biasanya dilakukan padduppa (penjemputan) mempelai. Calon mempelai dipersilakan oleh Protokol atau juru bicara keluarga:
Patarakkai mai bélo tudangeng
Naripatudang siapi siata
Taué silélé uttu patudangeng
Padattudang mappacci siléo-leo
Riwenni tudang mpenni kuaritu
Paccingi sia datu bélo tudangeng
Ripatajang mai bottinngngé
Naripattéru cokkong ri lamming lakko ulaweng
Ungkapan ini berarti:
Calon mempelai dipersilakan menuju pelaminan. Pelaminan di sisi para pendamping. Duduk saling berdekatan satu sama lain. Mereka duduk bersuka ria di malam tudampenni, mappacci pada sang raja/ratu mempelai nan rupawan. Tuntunlah dan bimbinglah sang raja/ratu menuju pelaminan yang bertahtakan emas.
Dalam pelaksanaan mappacci disiapkan perlengkapan yang kesemuanya mengandung arti makna simbolis seperti:
• Sebuah bantal atau pengalas kepala yang diletakkan di depan calon pengantin, yang memiliki makna penghormatan atau martabat, kemuliaan dalam bahasa Bugis berarti mappakalebbi.
• Sarung sutera 7 lembar yang tersusun di atas bantal yang mengandung arti harga diri.
• Di atas bnatal diletakkan pucuk daun pisang yang melambangkan kehidupan yang berkesinambungan dan lestari.
• Di atas pucuk daun pisang diletakkan pula daun nangka sebanyak 7 atau 9 lembar sebagai permakna ménasa atau harapan.
• Sebuah piring yang berisi wenno yaitu beras yang disangrai hingga mengembang sebagai simbol berkembang dengan baik sesuai dengan arti bahasa Bugisnya (mpenno rialéi).
• Tai bani, patti atau lilin yang bermakna sebagai suluh penerang, juga diartikan sebagai simbol kehidupan lebah yang senantiasa rukun dan tidak saling mengganggu.
• Daun pacar atau pacci sebagai simbol dari kebersihan dan kesucian. Penggunaan pacci ini menandakan bahwa calon mempelai telah bersih dan suci hatinya untuk menempuh akad nikah keesokan harinya dan kehidupan selanjutnya sebagai sepasang suami istri hingga ajal menjemput. Daunpacar atau pacci yang telah dihaluskan ini disimpan dalam wadah bekkeng sebagai permaknaan dari kesatuan jiwa atau kerukunan dalam kehidupan keluarga dan kehidupan masayarakat.
Pelaksanaan
Orang-orang yang diminta untuk meletakkan pacci pada calon mempelai biasanya adalah orang-orang yang mempunyai kedudukan sosial yang baik dan punya kehidupan kehidupan rumah tangga yang bahagia. Semua ini mengandung makna agar calon mempelai kelak di kemudian hari dapat hidup bahagia seperti mereka yang meletakkan pacci di atas tangannya.
Jumlah orang yang meletakkan pacci ke tangan calon mempelai adalah biasanya disesuaikan dengan stratifikasi sosial calon mempelai itu sendiri. Untuk golongan bangsawan tertinggi jumlahnya 2 x 9 orang atau dalam istilah Bugis “duakkaséra”. Untuk golongan bangsawan menengah sebanyak 2 x 7 orang atau “duappitu”. Sedangkan untuk golongan di bawahnya bisa 1 x 9 atau 1 x 7 orang.
Cara memberi pacci kepada calon mempelai adalah sebagai berikut:
Diambil sedikit daun pacci yang telah dihaluskan (telah dibentuk bulat supaya praktis), lalu diletakkan daun dan diusap ke tangan calon mempelai. Pertama ke telapak tangan kanan, kemudian telapak tangan kiri, lalu disertai dengan doa semoga calon mempelai kelak dapat hidup dengan bahagia. Kemudian kepada orang yang telah memberikan pacci diserahkan rokok sebagai penghormatan. Dahulu disuguhi sirih yang telah dilipat-lipat lengkap dengan segala isinya. Tetapi karena sekarang ini sudah jarang orang yang memakan sirih maka diganti dengan rokok.
Sekali-kali indo’ botting menghamburkan wenno kepada calon memepelai atau mereka yang meletakkan daunpacar tadi dapat pula menghamburkan wenno yang disertai dengan doa. Biasanya upacara mappacci didahului dengan pembacaan Barzanji sebagai pernyataan syukur kepada Allah SWT dan sanjungan kepada Nabiyullah Muhammad SAW atas nikmat Islam.
Setelah semua selesai meletakkan pacci ke telapak tangan calon mempelai maka tamu-tamu disuguhi dengan kue-kue tradisional yang diletakkan dalam bosara.
Sumber : telukbone.org
Lirik Lagu Ongkona Bone
O ... mate colli
Mate colli'ni warue
Ritoto baja-baja alla
Ritoto baja-baja alla
Nariyala kembongeng
O ...Macilaka
Macilakani kembongeng
Nappai ribala-bala alla
Nappai ribala-bala alla
Namate Puwangna
O ...Taroni mate
Taroni mate Puwangna
Iyapa upettu rennu alla
Iyapa upettu rennu alla
Usapupi mesana
Lirik Lagu Tulolona Sulawesi
Mallabbiri Memang Tongi
Tulolona Sulawesi
Ma’baju Bodo Ma’baju Bodo
Mangingking Lipa Sabbena
Baju Bodo Kasa Eja
Lipa Sabbe Cura Labba
Bunga Nigubah Bunga Nigubah
Taddongko Risimbolengna
Reff :
Soe – soena Limanna Angka Angkana Bangkenna
King – King Lipana King – King Lipana
Sangge Kanangi Nicini
Tunai Rikana – Kana
Tutui Ripanggaukang
Ma’baji Ampe Ma’baji Ampe
Alusu Ripanggaukang
Lirik Lagu Ininnawa Sabbarae
ININNAWA SABBARAE 2X
LOLONGENG GARE DECENG
ALLA TOSABBARAEDE
PITU TAUNNA SABBARA 2X
TENGGINANG KULOLONGENG
ALLA RI YASENGNGE DECENG
DECENG ENREKKI RI BOLA 2X
TEJJALI TETAPPERE
ALLA BANNA MASE-MASE
MASE-MASE IDINAGA 2X
RISURO MATTARANA
ALLA MUTEA MABELA
MABELAMPI KUTIROKI 2X
MUJOPPA ALE-ALE
ALLA MUTELLU SITINRO
TELLU MEMENGNGA SITINRO 2X
NYAWAKU NA TUBUHKU
ALLA PASSENGERENGNGEDE
SENGERENGMU PADA BULU 2X
ADATA SILAPPAE
ALLA RUTTUNGENG MANENGNGI
Makalah SENI TARI
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi dan melengkapi tugas Seni Budaya tentang “CABANG SENI TARI”
Makalah ini memuat tentang seni tari tradisional di Indonesia yang sangat penting kita mempelajarinya dan menjaganya. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
September 2013
penyusun
- Gerak setempat adalah gerak yang dilakukan tanpa berpindah tempat
- Gerak berpindah tempat adalah gerak yang dilakukan dengan berpindah tempat dapat dilakukan dengan gerak bergeser, melangkah, meluncur dan melompat.
- Gerak Realistik / Gerak Wantah adalah gerak yang dilakukan oleh sesorang sesuai dengan apa yang dilihatnya.
- Gerak Stilir adalah gerak yang sudah digubah,gerak tidak wantah dengan cara diperhalus.
- Gerak Simbolik adalah gerak yang hanya sebagai simbol,gerak tidak wantah yang sudah di stilir.
- Gerak Lemah adalah gerak yang dilakukan dengan tidak menggunakan kekuatan otot.
- Gerak tegang adalah gerak yang dilakukan dengan menggunakan otot-otot atau kekuatan.
- Gerak lembut adalah gerak yang dilakukan oleh sesorang yang gerak-gerakannya mengalir.
- Gerak kasar adalah gerak-gerak yang dilakukan oleh sesorang dengan menggunakan otot-otot yang kuat.seperti hentakan-hentakan kakiyang dilakukan dengan kecepatan tinggi.
- Tarian Daerah Provinsi Bali
1. Tari Kecak
2. Tari Legong
3. Tari Barongan
4. Tari Pendet - Tarian Daerah Banten
1. Tari Prajurit - Tarian Daerah Provinsi Bengkulu
1. Tari Andun
2. Tari Bidadari Terminang Anak
3. Tari Ganau - Tarian Daerah Provinsi DI Aceh
1. Tari Saman
2. Tari Seudati - Tarian Daerah Propinsi DI
Yogyakarta
1. Tari Bedaya Pangkur
2. Tari Serimpi - Tarian Daerah Gorontalo
1. Tari Dana-Dana - Tarian Daerah DKI Jakarta
1. Tari Betawi
2. Tari Yapong - Tarian Daerah Jambi
1. Tari Sekapur Sirih
2. Tari Selampir Delapan - Tarian Daerah Provinsi Jawa
Barat
1. Tari Jaipong
2. Tari Topeng - Tarian Daerah Provinsi Jawa
Tengah
1. Tari Bambang Cakil
2. Tari Sintren - Tarian Daerah Provinsi Jawa
Timur
1. Tari Gandrung Banyuwangi
2. Tari Remo
3. Tari Reog Ponorogo - Tarian Daerah Provinsi
Kalimantan Barat
1. Tari Monong
2. Tari Zapin - Tarian Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan
1. Tari Babujugan
2. Tari Radap Rahayu - Tarian Daerah Provinsi
Kalimantan Tengah
1. Tari Dadas dan Bawo
2. Tari Giring-Giring - Tarian Daerah Provinsi
Kalimantan Timur
1. Tari Gong - Tarian Daerah Kepulauan Riau
1. Tari Tandak,
2. Tori Joged Lambak - Tarian Daerah Propinsi Lampung
1. Tari Bedana
2. Tari Jangget
3. Tari Malinting - Tarian Daerah Propinsi Maluku
1. Tari Cakalele
2. Tari Lenso
3. Tari Nahar Iaa
4. Tari Perang
5. Tari Tidetide - Tarian Daerah Propinsi Nusa
Tenggara Barat
1. Tari Batu Nganga
2. Tari Mpaa Lenggogo - Tarian Daerah Propinsi Nusa
Tenggara Timur
1. Tari Gareng Lameng
2. Tari Perang - Tarian Daerah Propinsi Papua
1. Tari Musyoh
2. Tari Selamat Datang
3. Tari Sojojo Papua
4. Tari Papua
5. Tari Perang
6. Tari Suanggi - Tarian Daerah Propinsi Sulawesi
Selatan
1. Tari Bosara
2. Tari Kipas
3. Tari Pakarena - Tarian Daerah Propinsi Sulawesi
Tengah
1. Tari patuddu
2. Tari Dero Poso
3. Tari Lumense
4. Tari Pamonte
5. Tari Peule Cinde
6. Tari Torompio - Tarian Daerah Propinsi Sulawesi
Tenggara
1. Tari Balumpa
2. Tari Dinggu
3. Tari Lumense
4. Tari Manguru - Tarian Daerah Propinsi Sulawesi
Utara
1. Tari Katrili
2. Tari Maengket
3. Tari Polo-Palo - Tarian Daerah Propinsi Sumatra
Barat
1. Tari Lilin
2. Tari Payung
3. Tari Piring - Tarian Daerah Propinsi Sumatra
Selatan
1. Tari Gending Sriwijaya
2. Tari Putri Bekhusek
3. Tari Tanggai - Tarian Daerah Propinsi Sumatra
Utara
1. Tari Serampang Dua Belas
2. Tari Tor Tor